Gagasandan pemikiran Imam Al-Ghazali hingga kini terus dipelajari dan dikembangkan oleh generasi selanjutnya. Penuh dengan Pesan Mendalam 22 Kutipan Bijak Bahasa Prancis dan Artinya dari Para Tokoh, Penuh Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. 23. Kita tidak dapat mengakui bahwa setiap orang yang mengaku beragama Hendaknya tasbih-tasbihmu dan dzikir-dzikirmu terdapat sepuluh kalimat" `` yaitu" `` Pertama : ู„ูŽุง ุฅูู„ู‡ูŽ ุฅูู„ูŽู‘ุง ุงู„ู„ู‡ุŒ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูู„ู’ูƒูุŒ ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูุŒ ูŠูุญู’ูŠูู‰ ูˆูŽูŠูู…ููŠู’ุชูุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุญูŽูŠูŒู‘ ู„ูŽุง ูŠูŽู…ููˆู’ุชูุŒ ุจููŠูŽุฏูู‡ู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ูู‘ ุดูŽูŠู’ุกู ู‚ูŽุฏููŠู’ุฑู Advertisement cash. Usaha menjadi salah satu hal yang harus dilakukan umat manusia untuk meraih apa yang diinginkan. Hanya saja, ada juga yang penting dari sekadar usaha, yaitu berdoa. Doa menjadi salah satu ikhtiar dalam meraih keinginan. Doa menjadi salah satu bukti tidak kuasanya seorang hamba tanpa disertai kehendak dari Tuhan. Bahkan, doa bisa menjadi bahan peningkatan spiritualitas untuk mendekatkan diri pada Allah. Banyak teks-teks Al-Qurโ€™an dan hadist yang memerintahkan umat Islam untuk berdoa, di antaranya ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู ุงุฏู’ุนููˆู†ููŠ ุฃูŽุณู’ุชูŽุฌูุจู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ Artinya, โ€œDan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimuโ€™.โ€ QS. Ghafir 60 Dalam sebuah hadist, Rasulullah shallallรขhu alaihi wasallam bersabda ุงูŽู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู ุณูู„ุงูŽุญู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูˆูŽุนูู…ูŽุงุฏู ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ูˆูŽู†ููˆุฑู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถู Artinya, โ€œDoa adalah senjata orang mukmin, pilar agama Islam, dan cahaya langit dan bumi.โ€ HR. Al-Hakim Dua dalil naqli di atas menjadi bukti bahwa berdoa merupakan ikhtiar penting yang harus dilakukan seorang hamba. Bahkan, doa juga merupakan ibadah bagi umat Islam. Setiap perintah yang Allah perintahkan, maka mengerjakannya merupakan ibadah. Sedangkan ibadah tidak selalu tentang shalat, puasa, sedekah, zakat, dan lainnya. Berdoa juga bagian dari ibadah. Dalil di atas juga menjadi bukti untuk menolak pemahaman-pemahaman keliru yang menganggap bahwa berdoa akan mengeluarkan seseorang dari rela terhadap takdir yang Allah tentukan. Tentu tidak demikian, doa sama sekali tidak menjadi sebuah media untuk menolak takdirnya. Imam al-Ghazali menanggapi pernyataan-pernyataan demikian, dalam kitab Ihyaโ€™ Ulumiddin disebutkan ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุฎู’ุฑูุฌู ุตูŽุงุญูุจูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ ู…ูŽู‚ูŽุงู…ู ุงู„ุฑู‘ูุถูŽุง. ูˆูŽูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ูƒูŽุฑูŽุงู‡ูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุนูŽุงุตููŠ ูˆูŽู…ูŽู‚ู’ุชู ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽู‚ู’ุชู ุฃูŽุณู’ุจูŽุงุจูู‡ูŽุง ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽุนู’ูŠู ูููŠ ุฅูุฒูŽุงู„ูŽุชูู‡ูŽุง ุจูุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ุฑู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุฑููˆูู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‡ู’ูŠู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ู„ูŽุง ูŠูู†ูŽุงู‚ูุถูู‡ู ุฃูŽูŠู’ุถู‹ุง Artinya, โ€œDoa tidak mengeluarkan orang dari maqam rela terhadap takdir. Begitu juga membenci maksiat, benci kepada pelakunya, kepada sebabnya, dan usaha untuk menghilangkannya dengan amar maโ€™ruf nahi munkar, semua itu tidak bertentangan dengan maqam rela terhadap takdir.โ€ Abu Hamid Al-Ghazali, Ihyaโ€™ Ulumiddin, [Bairut, Darul Maโ€™rifah 2010], juz IV, halaman 351. Menurut Al-Ghazali, pemahaman yang mengatakan bahwa berdoa menunjukkan sikap tidak terima pada takdir Allah merupakan pemahaman yang keliru dan perlu diluruskan. Anggapan seperti itu merupakan anggapan orang-orang yang tidak paham cara memahami takdir yang sebenarnya dan konsep ridha secara subtansial, serta lupa pilar-pilar syariat. Jika digugat, betapa banyak ayat Al-Qurโ€™an dan hadist tentang perintah untuk rela terhadap semua kepastian Allah. Di antaranya sabda Rasulullah shallallรขhu alaihi wasallam ู…ูู†ู’ ุณูŽุนูŽุงุฏูŽุฉู ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุฑูุถูŽุงู‡ู ุจูู…ูŽุง ู‚ูŽุถูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุดูŽู‚ูŽุงูˆูŽุฉู ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุณูŽุฎูŽุทูู‡ู ุจูู…ูŽุง ู‚ูŽุถูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู Artinya, โ€œTermasuk keberuntungan anak Adam adalah kerelaannya terhadap apa yang telah Allah tetapkan baginya, dan termasuk kesengsaraan anak Adam adalah sikap benci tidak menerima terhadap apa yang telah Allah tetapkan baginya.โ€ HR At-Tirmidzi Semua yang terjadi di muka bumi ini merupakan kepastian Allah sejak zaman azali. Mulai dari kaya, miskin, sehat, sakit, bahagia, menderita, susah, senang, taat, maksiat dan lain sebagainya. Tentu seorang muslim harus rela dengannya. Jika semuanya merupakan kepastian Allah, membenci atau menghindar dari semuanya menunjukkan membenci kepastian Allah. Benarkah demikian? Lantas bagaimana cara menyikapi dua dalil yang sama-sama menjadi perintah? Meyakini semua kejadian merupakan kepastian Allah adalah kewajiban bagi setiap muslim. Demikian pula rela dengan semua kejadian tersebut. Adapun berdoa merupakan perintah Allah kepada semua makhluk-Nya. Karenanya, dua hal ini menjadi rancu bagi pemikiran-pemikiran yang tidak memahami ilmu agama, utamanya ilmu yang membahas akan takdir dan doa. Tentu menjadi bumerang bagi orang-orang yang terlalu mengedepankan semua takdir Allah dengan segala ketentuannya, dan melupakan kehendak Allah dengan segala otoritas terhadap kepada-Nya. Menurut Imam al-Ghazali, bisa jadi akan muncul dua sikap berbeda dalam menyikapi satu hal. Misalnya ketika menemukan pelaku maksiat. Di satu sisi, semua pekerjaan yang dilakukan olehnya merupakan ketentuan, kehendak, dan ikhtiar Allah, maka siapa pun harus rela dengan kejadian itu sembari memasrahkan semuanya pada Allah. Namun di sisi lain, melihat bahwa aktor yang berperan dalam pekerjaan itu adalah seorang hamba yang dengan melakukan maksiat itu artinya ia menjadi orang yang dimurkai Allah, maka dari sisi ini siapa pun harus membenci perbuatan maksiatnya itu disertai dengan upaya untuk menghilangkannya. Melihat penjelasan di atas, dalam persoalan maksiat yang semuanya merupakan takdir dan ketentuan dari Allah, maka sikap yang benar menurut al-Ghazali adalah ุฃูŽู†ูŽุง ู…ูุญูุจู‘ูŒ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฑูŽุงุถู ุจูู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุฃู’ูŠููƒูŽ ูˆูŽุชูŽุฏู’ุจููŠุฑููƒูŽ ูˆูŽููุนู’ู„ููƒูŽ ูˆูŽุฅูุฑูŽุงุฏูŽุชููƒูŽ Artinya, โ€œAku mencintai dan ridha dengannya, karena semua itu merupakan pendapat-Mu, aturan-Mu, pekerjaan-Mu, dan kehendak-Mu.โ€ Sedangkan ketika melihat sisi perbuatan maksiat seorang hamba, maka sikap yang benar adalah ุฃูŽู†ูŽุง ูƒูŽุงุฑูู‡ูŒ ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ู†ูุณู’ุจูŽุชูู‡ู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ู‡ููˆูŽ ูˆูŽุตู’ููŒ ู„ูŽู‡ู ู„ูŽุง ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ู‡ููˆูŽ ู…ูุฑูŽุงุฏููƒูŽ ูˆูŽู…ูู‚ู’ุชูŽุถูŽู‰ ุชูŽุฏู’ุจููŠุฑููƒูŽ Artinya, โ€œSaya benci dengan perbuatan maksiatnya dari sisi disandarkan kepada pelakunya dan dari sisi pekerjaan itu dilakukan olehnya. Bukan dari sisi kehendak-Mu dan konseuensi pengaturan-Mu.โ€ Al-Ghazali, Ihyaโ€™ Ulumiddin, juz IV, halaman 351. Dari uraian di atas sangat penting kiranya memahami semua takdir Allah dan segala kepastiannya, serta ikhtiar seorang hamba, baik doa dan usaha lainnya, dengan segala kemungkinan yang bisa Allah ubah kapan saja sesuai dengan kehendak-Nya. Memahami perbedaan keduanya akan memberi pemahaman bahwa kebaikan dan kejelekan sumbernya dari Allah. Hanya saja, kebaikan merupakan kehendak Allah yang diridhai, sedangkan kejelekan adalah kehendak Allah yang dimurkai. Begitupun perihal doa. Berdoa bukan berarti menunjukkan seorang hamba tidak rela dengan takdir Allah. Secara personal, orang harus memasrahkan semuanya kepada Allah dan rela dengan takdir-Nya. Namun di sisi lain, sebagai hamba juga mempunyai hak untuk meminta apa yang ia inginkan kepada Tuhan-Nya. Sedangkan tujuan berdoa sebagaimana yang disampaikan Imam al-Ghazali adalah ู„ููŠูŽุณู’ุชูŽุฎู’ุฑูุฌูŽ ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ุตูŽููŽุงุกูŽ ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ูˆูŽุฎูุดููˆุนูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ูˆูŽุฑูู‚ู‘ูŽุฉูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุถูŽุฑู‘ูุนูุŒ ูˆูŽูŠูŽูƒููˆู†ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฌูŽู„ูŽุงุกู‹ ู„ูู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ูˆูŽู…ููู’ุชูŽุงุญู‹ุง ู„ูู„ู’ูƒูŽุดู’ูู ูˆูŽุณูŽุจูŽุจู‹ุง ู„ูุชูŽูˆูŽุงุชูุฑู ู…ูŽุฒูŽุงูŠูŽุง ุงู„ู„ู‘ูุทู’ูู Artinya, โ€œAgar doa menjadi penyebab kebeningan dzikir, kepatuhan hati, kebersihan sikap lemah lembut dari para hamba. Semuanya akan menjadi sebab keterbukaan hati, menjadi kunci untuk membuka ruang tertutup hati dari Allah, dan menjadi sebab terus-menerusnya anugerah kebaikan.โ€ Al-Ghazali, Ihyaโ€™ Ulumiddin, juz IV, halaman 351. Wallahu aโ€™lam. Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Kokop Bangkalan Jawa Timur. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID GhzSWpZ_-E7e6uGcv_mZNXGDS4nMEz6xYeLDbZ1lxvDfrYwMoWfXDQ== Mengamalkan wirid Imam Al Ghazali. Foto dok. Bacaan Wirid Imam Al Ghazali yang Mudah Dibaca dalam KeseharianูŠูŽู…ููˆู’ุชูุŒ ุจููŠูŽุฏูู‡ู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ู‚ูŽุฏููŠู’ุฑูLรข ilรขha illallah, wahdahu lรข syarรฎka lah, lahul mulku, lahul hamdu, yuhyรฎ wa yumรฎtu, wa huwa alรข kulli syay`in โ€œTiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, Dia maha hidup tidak mati, kebaikan ada di kekuasaan-Nya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.โ€ู„ูŽุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู…ูŽู„ููƒู ุงู„ุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ู…ูุจููŠู’ู†Lรข ilรขha illallahul malikul haqqul mubรฎnArtinya โ€œTiada tuhan selain Allah yang maha menjadi raja, maha benar, maha menjelaskan.โ€ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏู ุงู„ู’ู‚ูŽู‡ู‘ูŽุงุฑูุŒ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ุงู„ู’ุนูŽุฒููŠู’ุฒู ุงู„ู’ุบูŽูู‘ูŽุงุฑูLรข ilรขha illallahul wรขhidul qahhรขr, rabbus samawรขti wal ardhi wa mรข bainahumal azรฎzul ghaffar Artinya โ€œTiada tuhan selain Allah yang esa dan maha perkasa, Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang maha perkasa lagi maha pengampun.โ€Mengamalkan wirid Imam Al Ghazali. Foto dok. ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุฅูู„ู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูSubhรขnallah, wal hamdu lillah, wa lรข ilรขha illallah, wallahu akbar, wa lรข haula wa lรข quwwata illa billahil aliyyil โ€œMaha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah.โ€ุณูุจู‘ููˆู’ุญูŒ ู‚ูุฏู‘ููˆู’ุณูŒ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููˆู’ุญูSubbรปhun quddรปsur rabbul malรขikati war rรปhArtinya โ€œMaha suci, maha qudus, tuhan sekalian malaikat dan ruh Jibril.โ€ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูุญูŽู…ู’ุฏูู‡ูุŒ ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูSubhรขnallah wa bi hamdih, subhanallahil azhรฎmArtinya โ€œMaha suci Allah dengan memuji-Nya, dan maha suci Allah yang maha agung.โ€ุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠู‘ู ุงู„ู’ู‚ูŽูŠู‘ููˆู’ู…ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ูู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุจูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉูŽAstaghfirullahal azhรฎm al-ladzi lรข ilรขha illallah huwal hayyul qayyum, wa asโ€™aluhut taubah wal maghfirahArtinya โ€œAku memohon ampun kepada Allah yang maha agung, yang tiada tuhan selain Allah, Dia yang maha hidup dan yang berdiri sendiri, aku memohon tobat dan ampunan.โ€ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ูŽุง ู…ูŽุงู†ูุนูŽ ู„ูู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุชูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูุนู’ุทููŠูŽ ู„ูู…ูŽุง ู…ูŽู†ูŽุนู’ุชูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุฑูŽุงุฏู‘ูŽ ู„ูู…ูŽุง ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุชูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ููŽุนู ุฐูŽุง ุงู„ู’ุฌูŽุฏู‘ู ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุฏู‘ูArtinya โ€œYa Allah, tidak ada yang bisa mencegah apa yang Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah, tidak ada yang dapat menolak apa yang Engkau tetapkan, dan tidak bermanfaat kekayaan/kemuliaan bagi orang yang memilikinya, hanya dari-Mu kekayaan/kemuliaan itu.โ€ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽAllahumma shalli alรข Muhammadin, wa alรข รขli Muhammadin wa shahbihi wa sallimArtinya โ€œYa Allah curahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta sahabatnya, juga curahkanlah keselamatan.โ€Mengamalkan wirid Imam Al Ghazali. Foto dok. ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽุง ูŠูŽุถูุฑู‘ู ู…ูŽุนูŽ ุงุณู’ู…ูู‡ู ุดูŽูŠู’ุกูŒ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู„ูŽุง ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกูุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ูBismillahilLadzi laa yadhurru maโ€™asmihi syai`un fil ardhi wa lรข fis samรข`i wa huwas samIโ€™ul alรฎm Artinya โ€œDengan menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada yang dapat mencelakai segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.โ€ุชููƒูŽุฑู‘ูุฑู ูƒูู„ู‘ูŽ ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ู…ูู†ู’ ู‡ุฐูู‡ู ุงู„ู’ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชู ุฅูู…ู‘ูŽุง ู…ูุงุฆูŽุฉูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุณูŽุจู’ุนููŠู’ู†ูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุฉู‹ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุนูŽุดู’ุฑูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุงุชูุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ูู‡ูุŒ ู„ููŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฌู’ู…ููˆู’ุนู ู…ูุงุฆูŽุฉู‹. ูˆูŽู„ูŽุงุฒูู…ู’ ู‡ุฐูู‡ู ุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ุฑูŽุงุฏูŽุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณูุ› ููŽูููŠ ุงู„ู’ุฎูŽุจูŽุฑู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู…ูู†ู’ ุฅูุนู’ุชูŽุงู‚ู ุซูŽู…ูŽุงู†ู ุฑูู‚ูŽุงุจู ู…ูู†ู’ ูˆูŽู„ูŽุฏู ุฅูุณู’ู…ูŽุงุนููŠู’ู„ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽุจููŠู‘ูู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุฃูŽุนู’ู†ููŠ ุงู„ุฅูุดู’ุชูุบูŽุงู„ูŽ ุจูุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽุฎูŽู„ู‘ูŽู„ูŽู‡ู ูƒูŽู„ูŽุงู…ูŒArtinya, โ€œEngkau ulang-ulang setiap wirid dari wirid-wirid itu, entah seratus kali atau tujuh puluh kali, atau sepuluh kali dan ini paling sedikitnya agar menjadi seratus. Dawamkan wirid-wirid ini, jangan berbicara sebelum terbitnya matahari; terdapat dalam hadits, bahwasannya tidak berbicara sebelum terbitnya matahari lebih utama dari memerdekakan delapan budak dari anak turunan Nabi Ismail sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita, yang aku maksud yaitu menyibukkan dengan dzikir sampai terbitnya matahari tanpa menyelanginya dengan pembicaraan.โ€

dzikir imam al ghazali dan artinya