Bagicalon mahasiswa yang masih bingung mau memilih jurusan apa di perguruan tinggi nanti, silakan memilih jurusan perbankan syariah yang memiliki prospek kerja menjanjikan. Melansir laman BAN-PT di ban-pt.or.id, berikut ini 10 pilihan profesi bagi lulusan perbankan syariah. 1. Akuntan. ProspekKerja. Prospek kerja lulusan ini banyak dicari dengan gaji tinggi loh. Mulai dari peneliti di lembaga swasta atau pemerintahan, oceanographer, coastal modeler, metocean engineer, offshore navigator, dan oceanographic surveyor. Kamu udah gak perlu lagi bingung dan takut peluang kecil dalam memilih jurusan, karena masih banyak jurusan BacaJuga: Prospek Kerja Desain Komunikasi Visual. 2. Bekerja di Lembaga Keuangan berbasis Syariah. Selain bisa bekerja di bank-bank berbasis syariah, para lulusan perbankan syariah juga bisa bekerja di lembaga-lembaga keuangan syariah seperti: Pegadaian Syariah, Koperasi Syariah, Pasar Modal Syariah, Asuransi Syariah, Baitul Mal wat Tamwil Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Halo blogger kampus, kali ini admin ingin mengupas seputar manajemen bisnis syariah sebagai ilmu terapan bagian dari keilmuan ekonomi syariah. Merespon pesatnya perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air, berbagai perguruan tinggi mulai membuka program studi manajemen bisnis syariah. Lalu bagaimana prospek kerja lulusan manajemen bisnis syariah dekade lalu, perkembangan ekonomi syariah di tanah air tidak secepat yang terjadi di negeri jiran. Mirisnya, negeri jiran hanya memiliki jumlah penduduk tidak lebih 10% dibandingkan total penduduk Nusantara. Dengan mayoritas penduduk beragama islam, mestinya ekonomi syariah mendapatkan tempat terhormat di negeri ini. Dukungan kebijakan pemerintah berkenaan ekonomi syariah tidak semasif dan sekuat negeri demikian kita patut bersyukur sejak 5 tahun terakhir, pemerintah mulai menjadi regulator dalam memacu perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Masyarakat juga semakin intens menggelorakan makna penting ekonomi syariah berkembang di tanah air. Tidak heran muncul berbagai organisasi kemasyarakatan dan akademis untuk menyuarakan sekaligus mengedukasi masyarakat akan arti penting ekonomi syariah bagi kemajuan ekonomi bangsa, semisal Masyarakat Ekonomi Syariah MES, Ikatan Ahli Ekonomi beberapa proyeksi internasional menyebutkan ekonomi syariah di Indonesia masih akan terus tumbuh. Pertumbuhan ini didorong bersamaan dari industri halal, keuangan syariah, fintech, hingga keuangan sosial syariah merupakan bagian dari rumpun ilmu ekonomi, Ekonomi syariah didefinisikan sebagai bentuk penerapan konsep nilai Islam dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun demikian, ekonomi syariah berbeda dengan kapitalisme, sosialisme, atau juga negara kesejahteraan Welfare State. Berbeda dengan sistem kapitalisme, sistem Ekonomi Islam menentang eksploitasi pada pemilik modal dengan seorang buruh yang miskin, dan melarang suatu penumpukan tinggi pun merespon dengan cepat perkembangan ekonomi syariah. Beberapa penelitian menemukan bahwa telat berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah di negeri tercinta ini lebih disebabkan kurangnya tenaga profesional di industri syariah. Wajar kiranya beberapa PTN dan PTS mulai mendirikan program studi ekonomi dan atau keuangan syariah mulai jenjang D3/D4, S1 dan S2 untuk mengatasi minimnya sumberdaya manusia syariah terakhir beberapa PTN/ PTS mulai mengembangkan program studi baru dalam rumpun ekonomi syariah diantaranya program studi manajemen bisnis syariah. Satu diantara universitas swasta di Bandung yang membuka Program Studi tersebut adalah Universitas Masoem. Program Studi tersebut di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam FEBI. FEBI juga membuka program studi perbankan Studi Manajemen Bisnis Syariah Universitas Masoem diklaim akan memicu para mahasiswanya untuk bisa melakukan perencanaan bisnis business plan dengan upaya menghindari riba serta menjadikan prinsip Nabi Muhammad SAW dalam berdagang. Selain teori-teori ekonomi dan teori-teori bisnis, mahasiswa juga akan diajarkan hukum serta hadist sahih yang berhubungan dengan informasi tambahan, universitas masoem juga memiliki 3 fakultas lainnya di selain Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yaituFakultas Komputer dengan Program Studi Sistem Informasi S1, Bisnis Digital S1Dan Komputerisasi Akuntansi D3Fakultas Pertanian dengan Program Studi Agribisnis S1 dan Teknologi Pangan S1Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris S1 dan Bimbingan Konseling S1Mungkin muncul pertanyaan dari generasi putih abu-abu yang tahun ini memasuki dunia kampus bagaimana sih prospek kerja dari Program Studi manajemen bisnis syariah. Berikut beberapa posisi kerja yang dapat dimasuki perbankan konvensional maupun syariah. Posisi di perbankan akan selalu menjadi pilihan bagi para lulusan fakultas ekonomi dan bisnis islam, tak terkecuali untuk lulusan Program Studi manajemen bisnis syariah. Apalagi, sekarang ini berbagai bank dan industri halal lainnya mulai menerapkan tata kelola bisnis berbasis negeri. Lulus dengan ijazah ekonomi dan atau manajemen bisnis islam tak menutup kesempatan lulusan Program Studi ini untuk berkontribusi di instansi pemerintah. Prospek kerja lulusan Program Studi syariah adalah sebagai pegawai negeri di instansi yang bergelut dengan hukum keagamaan, seperti di Kementrian ekonomi islam. Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, maka dari itu tidak mungkin bila perputaran ekonomi di negara ini tak menyenggol hukum keuangan Islam. Ya, ahli ekonomi islam adalah salah satu prospek karier lulusan Program Studi-Program Studi di dalam rumpun ekonomi Lulusan manajemen bisnis syariah berkiprah tidak hanya sebagai praktisi atau professional namun juga dapat mengisi posisi sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi selama memiliki ijazah Magister ekonomi dan keuangan syariah. Maka dari itu, lulusan ekonomi syariah dapat merintis karier sebagai tenaga pengajar di universitas yang menyediakan Program Studi bisnis syariah. Berkembangnya perekonomian Islam mengisyaratkan aturan bisnis syariah yang juga ikut naik daun. Prospek kerja selanjutnya untuk Program Studi manajemen bisnis syariah adalah konsultan bisnis di industry keuangan syariah. Dengan perkembangan ekonomi Islam, semakin marak kebutuhan financial advisor yang mengerti hukum keuangan syariah. Prospek kerja lain dari lulusan adalah sebagai konsultan keuangan bagi perusahaan yang akan bekerja sama dengan berbagai perbankan berbasis hukum pajak. Pegawai pajak merupakan salah satu prospek kerja lainnya yang menunggu alumni Program Studi manajemen bisnis ternyata, bukan hanya lulusan sekolah tinggi ilmu pajak saja yang bisa mendalami profesi ini. Tugas yang akan dijalankan cukup beragam. Mulai dari menghitung pajak hingga melakukan audit finansial terhadap perusahaan secara menyeluruh. Namun, angka persaingan untuk pekerjaan ini cukup tinggi. Maka dari itu, mantapkan ilmu dan banyak berlatih bila kamu ingin bekerja sebagai pegawai analyst. Prospek kerja terakhir yang bisa blogger kampus tekuni sebagai lulusan fakultas ekonomi dan bisnis islam adalah sebagai financial analyst. Dalam profesi ini, biasanya kalian berperan untuk meneliti, mengidentifikasi, dan mengevaluasi hasil keuangan suatu perusahaan. Hal ini mereka butuhkan sebagai landasan atas strategi bisnis perusahaan untuk masa-masa mendatang. Bahkan, pada perusahaan yang lebih besar, financial analyst juga ditugaskan untuk merancang kebijakan pengeluaran syariah. Perguruan tinggi memiliki kewajiban moral menciptakan lulusan yang mampu menjadi entrepreneur job creator. Tentunya lulusan Program Studi manajemen bisnis syariah diarahkan fokus menjadi wirausaha syariah. Fakta empiris membuktikan luasnya bisnis dalam sektor industri syariah, mulai perbankan, asuransi, properti, hotel, retail, kuliner mengarah berbasis dan menerapkan praktik bisnis sesuai tuntutan bagi blogger kampus yang saat ini berniat melanjutkan kuliah, tidak ada salahnya mencari informasi lebih lanjut tentang Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Masoem University. Jika sudah mantap, mengapa tidak segera bergabung menjadi mahasiswa di program studi yang menawarkan prospek kerja beragam tersebut. Bisnis syariah merupakan sektor usaha yang berkembang untuk mendapatkan keuntungan dengan menjalankan aturan-aturan dalam syariat Islam. Meski tampak seperti bisnis pada umumnya, bisnis syariah memiliki beberapa perbedaan mendasar yang menjadi identitasnya. Beberapa perbedaan antara bisnis syariah dan konvensional dapat terlihat secara jelas dari tampak luar. Namun beberapa hal mendasar akan memerlukan kajian dan analisa lebih lanjut bagi pelaku usahanya. Sebab status bisnis syariah tidak hanya terletak pada kemasan dan penamaan semata. Konsep bisnis syariah bersifat menyeluruh dan mengikat pelaku usaha serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Baca juga Cara Menentukan Target Market Bagi Entrepreneur Pemula Perbedaan Bisnis Syariah dan Konvensional Secara umum, terdapat sangat banyak perbedaan antara bisnis syariah dengan konvensional. Namun beberapa ulasan berikut hanya memfokuskan bahasan pada hal-hal yang mudah kamu amati. Orientasi Bisnis Pada dasarnya, setiap bisnis berkembang dengan tujuan mencari keuntungan. Hal tersebut juga berlaku pada bisnis syariah. Namun perbedaan utama terletak pada cara, prinsip dasar, dan batasan tambahan. Bisnis pada umumnya membatasi diri pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut berlaku pada produk, pengelolaan, kebijakan, keuangan, dan berbagai hal lainnya. Sementara bisnis yang berkembang sesuai syariat akan tumbuh dengan landasan hukum Islam dan berjalan dengan tujuan ibadah sesuai ketentuan syariat. Khususnya di Indonesia, terdapat beberapa perbedaan kunci antara hukum positif dengan aturan dalam syariat Islam yang menjadi pembeda utama. Misal saja dalam hal produk dan bidang usaha. Sebuah bisnis yang berkembang dengan landasan hukum Islam tentu tidak akan beroperasi pada komoditas yang terlarang dalam syariat. Hal tersebut termasuk minuman keras, daging hewan non-halal, dan komoditas lain. Kebijakan tersebut berlaku meski secara undang-undang dan hukum positif produk tersebut bisa saja kamu transaksikan. Sumber Modal Usaha Sesuai dengan penjelasan pada bagian sebelumnya, sebuah usaha yang berkembang dengan konsep hukum Islam memiliki sejumlah aturan tambahan yang cukup berbeda dengan hukum konvensional. Hal tersebut juga berlaku ketika seseorang memulai usaha, termasuk dalam urusan sumber modal usaha. Dalam bisnis dengan landasan hukum Islam, modal usaha harus berasal dari sumber-sumber yang halal. Sumber yang halal dalam hukum Islam cukup berbeda dengan aturan hukum positif di Indonesia. Misal saja, sebagian besar pemeluk agama Islam berpendapat bahwa sumber modal usaha dari pinjaman perbankan berbunga bukan merupakan sumber yang halal. Sistem Usaha Bisnis Syariah Dalam hukum Islam, terdapat aturan yang detail dan mengikat dalam menjalankan bisnis. Hal tersebut umumnya masyarakat kenal dengan istilah muamalah syariah. Sebuah bisnis yang tumbuh dengan landasan syariah, tentu akan mematuhi aturan-aturan yang berlaku di dalamnya. Termasuk dalam proses transaksi, produk, layanan, dan kebijakan lain dalam bisnis. Proses Mendapatkan Profit Sebuah bisnis syariah tentu hanya akan mengambil jalur mendapatkan keuntungan dari cara-cara yang halal sesuai hukum Islam. Sehingga terdapat beberapa aturan tambahan dan lebih ketat pada perusahaan-perusahaan dengan komitmen tersebut. Meski begitu, penerapan hukum Islam dalam operasional sebuah bisnis sejatinya tidak memberikan penghalang apapun. Setiap usaha memiliki segmen dan potensi tumbuh yang sama baik dengan komitmen dan terobosan yang terus hadir. Baca juga 5 Bisnis Online Tanpa Modal Untuk Tambahan Penghasilan Prospek Kerja Manajemen Bisnis Syariah Pemahaman tentang hukum Islam secara umum semakin berkembang di tengah masyarakat. Hal tersebut mendorong pertumbuhan segmen baru yang semakin menguat, khususnya dalam urusan muamalah. Segmen tersebut berusaha menerapkan hukum Islam sesuai syariat pada setiap elemen kehidupannya. Salah satunya dalam hal transaksi, konsumsi, dan seluruh aspek kehidupan lainnya. Hal tersebut juga terus mendorong pemenuhan kebutuhan produk dan layanan yang berkembang sesuai harapan target konsumennya. Maka tidak heran, dalam 10 tahun terakhir, layanan berkaitan dengan hukum Islam terus tumbuh di Indonesia. Layanan dan produk tersebut tidak hanya berkutat pada industri perbankan, beberapa produk yang sebelumnya tidak terdeteksi juga bahkan mengembangkan pendekatan khusus pada segmen terkait. Misal saja sejumlah produk kecantikan yang secara khusus mengembangkan produk khusus untuk wanita berjilbab. Pada temuan lain, beberapa pelaku usaha juga mengembangkan layanan organisasi acara pernikahan sesuai hukum Islam yang lebih ketat dan kaffah. Baca juga 5 Cara Strategi Pemasaran Produk untuk UMKM Contoh Bisnis Syariah Setiap kategori usaha yang tergolong pada produk dan bidang halal tentu dapat berkembang menjadi bisnis syariah. Namun contoh bisnis syariah pada rekomendasi berikut hanya memberi referensi secara khusus pada kebutuhan yang berkaitan dengan ibadah dan aturan yang hanya berlaku pada umat Islam. Pembiayaan Modal dan Dana Syariah Di Indonesia, telah terdapat cukup banyak lembaga perbankan syariah yang berdiri. Meski begitu, sejumlah pihak menganggap bahwa lembaga-lembaga tersebut belum menjalankan hukum Islam sebagai syarat utama bisnis syariah secara totalitas. Hal tersebut menjadi peluang besar bagi pihak-pihak yang memiliki pendalaman ilmu di bidang muamalah syariah. Termasuk dalam kebutuhan pembiayaan modal syariah dan dana lainnya. Sejumlah bisnis pada kategori ini berkembang di banyak wilayah di Indonesia. Pembiayaan tersebut umumnya menargetkan produk rumah tinggi, kendaraan, dan kebutuhan alat elektronik. Wedding Organizer Pernikahan merupakan momen sakral bagi setiap orang. Agenda tersebut tentu diharapkan menjadi momen yang membahagiakan dan menyenangkan bagi pasangan serta keluarga. Hal tersebut juga berlaku pada pasangan-pasangan dengan komitmen keislaman yang mendalam kaffah. Umumnya calon pasangan dengan profil demikian akan membutuhkan perlakuan yang berbeda. Kebutuhan tersebut pada umumnya tidak dapat terpenuhi melalui layanan wedding organizer konvensional. Pelaku usaha di bidang ini haruslah pihak-pihak yang juga memahami hukum Islam. Sehingga dapat memberikan layanan terbaik dan sesuai syariat yang menjadi harapan pasangan. Di sisi lain, semakin berkembangnya kajian dan dakwah mengantarkan berbagai pasangan menginginkan dan membutuhkan layanan wedding organizer dapat memfasilitasi kebutuhan tersebut. Developer Perumahan dan Penjualan Properti Serupa dengan layanan pembiayaan berbasis syariah, developer perumahan dan penjualan properti juga dapat berkembang menjadi sebuah bisnis syariah. Caranya adalah dengan mengusung konsep transaksi yang sesuai dengan hukum Islam. Mengembangkan usaha di bidang ini tentu akan memerlukan perlakuan dan kebijakan transaksi yang berbeda. Sejumlah aspek transparansi dan akad dalam hukum Islam cukup berbeda dengan ketetapan yang berlaku pada masyarakat umum. Layanan Perjalanan Syariah Mobilitas jarak jauh merupakan salah satu kebutuhan utama manusia di era modern ini. Kebutuhan tersebut berkembang untuk keperluan wisata, bisnis, ibadah, dan berbagai aspek lainnya. Mayoritas pelaku usaha dan elemen bisnis di sektor ini merupakan penganut agama Islam. Meski begitu, tidak semua pihak di dalamnya menjalankan aturan dan hukum Islam pada aktivitas bisnisnya. Tidak hanya dalam hal destinasi perjalanan. Aspek hukum Islam juga mengikat pada metode transaksi, operasional perjalanan, waktu ibadah, privasi pelanggan, dan banyak hal lainnya. Dengan fakta tersebut, kamu memiliki potensi besar untuk mengembangkan layanan perjalanan travel yang menerapkan aturan-aturan Islam dengan lebih akurat. Hal tersebut termasuk pada operasional, ibadah, transaksi, dan berbagai aspek lainnya. Busana dan Fashion Berbasis Syariah Setiap umat Islam tentu memahami batasan dan aturan berpakaian yang telah menjadi ketentuan dalam syariat. Aspek umum seperti umum seperti aurat tentu menjadi hal yang lumrah menjadi topik. Hal tersebut melahirkan kebutuhan berbusana yang berbeda antara umat Islam dengan pemeluk agama lainnya. Sehingga segmentasi konsumen yang membutuhkan produk busana kategori tersebut cukup besar dan terus berkembang. Meski terdapat aturan yang mengikat, umat Islam juga tetap mendapat kebebasan dalam kreativitas berbusana. Hal tersebut menjadi peluang bagi pengembang mode yang memiliki perhatian khusus pada busana di segmen terkait. Baca juga Belajar Pemasaran Online UMKM yang Benar Penutup Demikian ulasan mengenai bisnis syariah, pemahaman, perbandingan, potensi, dan referensinya. Semoga konten ini dapat menjadi pijakan usaha yang menerapkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan pribadi pelaku usahanya, termasuk bisnis syariah. Baca lainnya Sukses Menjalankan Bisnis Kreatif Berbasis Teknologi di Indonesia

prospek kerja manajemen bisnis syariah